Sabtu, 20 April 2013

SIMPEL DAN SEDERHANA TERNYATA LEBIH LAKU

Sesuatu yang lebih disukai, ternyata “modalnya” hanyalah kesederhanaan. Sesuatu yang sederhana terbukti lebih mudah diterima banyak orang.

Banyak hal bisa menerapkan kesederhanaan itu, termasuk ide membuat serial animasi. The Simpsons yang hingga kini sudah berusia 25 tahun dan kini masih disukai, ide dasarnya adalah kesederhanaan. Uniknya, awalnya justru lahir dari keadaan yang boleh dibilang, tak sengaja.

Suatu kali produser acara The Tracey Ullman Show (sebuah tayangan variety show di televisi dengan pemeran utama penyanyi Tracey Ullman), James L. Brooks, ingin memasukkan sebuah animasi pendek untuk memperkaya program acara itu. Ternyata ia segera teringat komik strip populer Life in Hell karya Matt Groening.

Matt Groening sendiri awalnya adalah seorang penulis. Ia lahir di Portland, Oregon, pada 15 Februari 1954. Ibunya seorang guru, sedangkan ayahnya seorang pembuat film, pembuat iklan, penulis, dan juga kartunis. Dari ayahnya ini bakat menggambarnya diturunkan.

Ketika mahasiswa ia mengelola koran kampus di mana selain bertugas menulis ia juga menggambar kartun. Tahun 1977 Groening pindah ke Los Angeles. Saat itu usianya 23 tahun. Di tempat baru ia bekerja serabutan, mulai dari terlibat dalam pembuatan film televisi, jadi pencuci piring di sebuah yayasan, tukang taman, sampai jadi ghostwriter seorang sutradara yang sudah pensiun.

Kehidupan di Los Angeles begitu kacau. Dalam keisengannya ia membuat komik yang menggambarkan seperti apa Los Angeles. Komik sederhana itu ia beri judul Life in Hell yang ia perbanyak sendiri dan dijajakan di sudut sebuah gerai pizza, Licorice Pizza, Los Angeles, dengan harga dua dollar satu komik.

Selain dijual, ia juga mencoba mengirimkannya ke majalah Wet dengan judul Forbidden Words. Ternyata dimuat.  Groening kemudian diterima kerja di Los Angeles Readers. Di koran ini Life in Hell bisa tampil rutin seminggu sekali yang muncul pertama kali 25 Agustus 1980. Komik ini pun makin populer.

Pada tahun 1984, rekan Groening di Los Angeles Readers, Deborah Caplan, menawarkan menerbitkan buku Life in Hell dalam versi buku komik dengan judul Love in Hell. Buku ini laku sampai-sampai keduanya mendirikan perusahan bernama Life in Hell Co untuk menerbitkan serial lain seperti Work in Hell, Life in Hell, dan sebagainya. Bahkan melalui perusahaan ini mereka menjual merchandise-nya juga. Setelah itu mereka menawarkan Life in Hell ke sejumlah media hingga bisa diterbitkan di 250-an koran di AS.

Karena itu Life in Hell begitu populer. Sehingga wajar jika Brooks tertarik mengangkatnya menjadi bagian dari program televisinya dalam bentuk animasi singkat. Hanya saja karena terikat dengan pihak yang begitu banyak, Groening menyarankan membuat ide baru. Dari sinilah muncul ide The Simpson. Idenya senderhana. Groening mengangkat potret kehidupan sehari-hari keluarganya. Bart, misalnya, tokoh anak kecil berusia 10 tahun itu adalah sosok dirinya sendiri yang namanya diambil dari kata “brat” (anak nakal).

Sejak itu dibuatlah animasi keluarga The Simpsons. Animasi ini tak panjang dengan durasi tak sampai semenit dan muncul hanya beberapa detik sebelum jeda iklan dan muncul lagi setelah iklan untuk masuk ke acara utama The Tracey Ullman Show. The Simpsons pertama berjudul “Good Night” muncul pada 19 April 1987. Karena sambutannya bagus, The Simpsons dipertahankan dalam The Tracey Ullman Show hingga tiga tahun.

Pada tahun 1989 Brooks dan Groening sepakat untuk membuat program sendiri. Maka mulai 17 Desember 1989 muncullah sitcom (komedi situasi) dalam bentuk animasi berjudul The Simpsons yang tayang setengah jam di jaringan televisi Fox. Hingga kini, setelah 23 musim, The Simpsons sudah menggarap 504 episode dan menjadi sitcom terpanjang di Amerika. Ciri khasnya adalah meski kartun umumnya diperuntukkan bagi anak-anak, The Simpsons adalah kartun untuk kalangan dewasa yang mengangkat tema kehidupan sehari-hari yang sederhana dan gambar yang simpel. Tetapi penuh humor, kreatif memilih tema hingga tak segan nyerempet hal-hal tabu. Hal inilah yang disukai banyak orang karena menganggap ungkapan The Simpsons lebih jujur, jernih dan apa adanya.
____________

0 komentar:

Posting Komentar